PAN Curiga Pimpinan DPR Incar Wa Ode Nurhayati
JAKARTA - Sekretaris Fraksi PAN DPR Teguh Juwarno merasa janggal dengan pernyataan pimpinan DPR terkait laporan Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang menyebutkan tentang ditemukannya 21 transaksi mencurigakan yang dilakukan oleh anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR.
Menurut dia, pernyataan itu seakan-akan ditujukan kepada seseorang saja.
"PPATK menyerahkan ke penegak hukum, itu aneh, meskipun DPR memiliki wewenang dalam hal pengawasan," ujar Teguh kepada wartawan, saat menghadiri halal bihalal di kedemiaman Ketua Umum PBR Bursah Zarnubi di Kompleks Liga Indah Mas, Perdatam, Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (17/9/2011).
Menurut informasi yang diterima Teguh, transaksi mencurigakan oleh Banggar itu melebihi dari 21 transaksi.
"Saya dengar bukan hanya 21 tapi banyak bahkan lebih dari 100 transaksi mencurigakan dilakukan anggota Banggar," kata dia.
Bagi Teguh, pernyataan pimpinan DPR itu janggal sebab lebih mengarah kepada salah satu anggota Banggar.
"21 itu Banggar. Ada kecenderungan mengincar orang per orang," jelasnya.
Teguh meminta, jika ada transaksi mencurigakan dilakukan oleh Banggar maka semuanya harus dibuka, agar tidak dinilai tebang pilih.
Apakah pernyataan itu mengarah kepada rekanan yaitu Wa Ode Nurhayati?
"Kita dengar. Wa Ode? Kita akan cek. Belum, kita lagi mengkalrifikasi," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, pimpinan DPR tengah dikejutkan oleh temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang menyatakan menemukan 21 transaksi mencurigakan yang dilakukan oleh anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR. Hal itu diutarakan oleh PPATK dalam rapat pimpinan DPR, kemarin.
"PPATK kemarin dalam rapat pimpinan menginformasikan menemukan 21 transaksi mencurikan oleh Banggar," ujar Wakil Ketua DPR Pramono Anung saat diskusi Jum'atan di Pressroom DPR, Senayan, kemarin.
Temuan itu kata Pramono tengah ditelusuri oleh PPATK. Pihaknya saat ini akan menunggu hasil penulusan yang dilakukan oleh PPATK. Dia berharap PPATK dapat menunjukkan data yang valid sehingga bisa membongkar keterlibatan Banggar, pemerintah, pengusahan dan lain sebagainya.
"Sekarang sedang ditelusuri 21 transaksi yang melibatkan salah satu anggota Banggar mudah-mudahan temuan ini menunjukkan PPATK sungguh-sungguh memberikan data valid untuk mengungkapkan masalah di Banggar dan partner Banggar," kata dia.
Politikus PDI Perjuangan itu meyakini bahwa kongkalikong Banggar itu pasti melibatkan banyak pihak. Sehingga hal ini menjadi perhatian secara khusus oleh DPR.