Dijelaskan Neta, lemahnya intelijen Indonesia salah satunya adalah faktor Sumber Daya Manusia (SDM). "SDMnya terbatas, kapabilitas tak mumpuni," tegasnya.
Selain itu, lanjutnya, soal anggaran untuk intelijen juga ternyata tak cukup. "Anggarannya juga kecil karena kalah dengan Densus 88, sehingga mereka seperti dikucilkan," katanya.
Sebelumnya, pada kasus bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), Solo, Kepala BIN Sutanto mengaku telah memberikan informasi kepada polisi. Namun sepertinya informasi sepenting ini ditanggapi kurang serius oleh kepolisian dengan hanya menempatkan dua orang di tempat kejadian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar